Minggu, 23 Desember 2012

Penyederhanaan Cara Perhitungan Struktur Bangunan Tahan Gempa

Dalam kenyataan, peraturan gempa modern makin lama makin kompleks dan makin sukar dimengerti maupun diimplementasikan. Hal ini tentunya tidak lepas dari kompleksnya masalah bangunan tahan gempa dan "misteri" dari peristiwa gempa itu sendiri. Banyak hal dan teori yang telah dapat dipelajari tentang peristiwa gempa, sehingga pengetahuan kita tentang kegempaan telah mengalami banyak kemajuan, nemun ternyata masih banyak pula hal-hal mengenai gempa, termasuk pengaruh gempa terhadap bangunan yang masih belum kita mengerti sepenuhnya. Keinginan kita untuk mengadopsi pengetahuan baru dari setiap peristiwa baru akibat gempa, menjadikan peraturan gempa menjadi semakin kompleks.

Kamis, 20 Desember 2012

Ketentuan Baru Mengenai Desain Struktur Baja Tahan Gempa

Desain Struktur Baja Tahan Gempa
Perubahan fundamental dalam perencanaan struktur bangunan baja tahan gempa telah dituangkan melalui Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002) yang mengadopsi sebagian besar ketentuan AISC mengenai perencanaan struktur baja (1993) maupun struktur baja tahan gempa (1994). Namun demikian, sejumlah temuan dan rekomendasi lanjut telah dihasilkan melalui berbagai penelitian, dan telah dituangkan dalam beberapa versi pemutakhiran oleh AISC, hal mana belum dilakukan di    Indonesia.

Beberapa makalah membahas beberapa contoh pemutakhiran penting yang telah dituangkan dalam ketentuan baru AISC (2005) mengenai struktur baja tahan gempa. Pembahasan mencakup spesifikasi bahan, stabilitas penampang, sambungan, dan sistem struktur pemikul beban gempa. Semuanya ditujukan pada peningkatan kinerja struktur baja tahan gempa.

Selasa, 27 November 2012

Kegiatan Awal Proyek Sipil

Kegiatan Awal Proyek Sipil
Setiap menghadapi suatu kegiatan proyek, pertama-tama perlu memahami dokumen kontrak. Isi dokumen kontrak berupa surat perjanjian antara pemilik bangunan dan kontraktor, persyaratan umum dan administrasi atau general specification, dan persyaratan teknis.
Dari dokumen kontrak ini dapat kita jabarkan metode pelaksanaan suatu proyek.

Untuk metode pelaksanaan dari item-item kegiatan pekerjaan, perlu diketahui biaya, lama waktu pelaksanaan, mutu dan jumlah bahan yang dipakai, serta memperhitungkan kemampuannya dalam hal jumlah dan mutu sumber daya yang dimiliki (Sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan sumber daya alat). Sehingga dalam manajemen pelaksanaan kegiatan suatu proyek yang sering disebut dengan "man, money, machine, material, method and management".

Sabtu, 10 November 2012

Sifat-Sifat Mekanis Bahan

Sifat-Sifat Mekanis Bahan
Baja Profil WF
Berikut ini beberapa sifat mekanis yang dapat menjelaskan bagaimana bahan merespon beban yang bekerja dan deformasi yang terjadi. Sifat-sifat tersebut adalah:

1. Stiffness (kekakuan) 
Sifat bahan yang mampu renggang pada tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yang besar. Ini merupakan ketahanan terhadap deformasi. Kekakuan bahan merupakan fungsi dari Modulus elastisitas E. Sebuah material yang mempunyai nilai E tinggi seperti baja, E = 207.000 Mpa, akan berdeformasi lebih kecil terhadap beban (sehingga kekuatannya lebih tinggi) daripada material dengan nilai E lebih rendah, misalnya kayu dengan E = 7000 Mpa atau kurang.

2. Strength (kekuatan)
Sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan paling besar material mampu renggang sebelum rusak (failure). Ini dapat didefinisikan oleh batas proposional, titik mulur atau tegangan maksimum. Tidak ada satu nilai yang cukup bisa untuk mendefinisikan kekuatan, karena perilaku bahan berbeda terhadap beban dan sifat pembebanan.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Tips Menambal Atap Asbes yang Bocor

Jika atap rumah anda terbuat dari asbes dan mengalami kebocoran, tidak perlu kawatir, anda bisa mengikuti beberapa trik berikut ini agar atap asbes rumah anda tidak bocor lagi. Ada dua cara yang bisa anda pilih, menyesuaikan dengan bahan apa yang mudah didapat, Yaitu :

Cara Pertama (Menggunakan Plinkote):
  1. Pertama sekali, bersihkanlah sekitar lokasi retak atau bocor dari debu dan kotoran. 
  2. Kemudian oleskan plinkote (dempul bodi mobil) pada area yang bocor. Buat olesan plinkote ini agak melebar sekitar 3 cm ke samping.
  3. Lalu lapisi dengan kain perca. Lakukan saat plinkote masih basah. 
  4. Lalu pulas lagi dengan plinkote hingga tertutup rapat dan cukup tebal. 
  5. Biarkan hingga atap asbes anda kering.

Cara Kedua (Menggunakan Styrofoam):
  1. Ambil gabus/styrofoam lalu potong menjadi ukuran kecil, sehingga bisa masuk pada wadah yang akan anda pakai.
  2. Masukkan bensin kedalam kaleng bekas cat atau gelas bekas air mineral.
  3. Masukkan potongan gabus kedalam bensin, aduk sampai larut sempurna.
  4. Bersihkanlah sekitar lokasi retak atau bocor dari debu dan kotoran.
  5. Tempelkan adonan tadi pada daerah yang retak atau bocor hingga tertutup secara merata.
  6. Biarkan kering dengan sendirinya.
  7. Tunggu beberapa saat, dan sekarang adonan tersebut akan mengeras dan menutup atap asbes anda yang bocor.
Semoga trik di atas bisa membantu anda saat menghadapi musim penghujan, selamat mencoba.

Sabtu, 29 September 2012

Perancangan Campuran Beton

Pencampuran beton dengan site mix
Berikut ini adalah tata cara perancangan campuran adukan beton menurut SK SNI 03-xxxx-2002

Langkah-langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah :
  1. Penghitungan nilai deviasi standar (S)
  2. Penghitungan nilai tambah (margin (m)).
  3. Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur beton tertentu.
    • Kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') ditetapkan sesuai dengan persyaratan perencanaan strukturnya dalam buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
    • Kuat tekan minimum beton diperoleh dari perhitungan berikut.
    • Untuk langkah selanjutnya kuat tekan beton dari (a) dan (b) diambil yang terbesar.

Kamis, 20 September 2012

Perbandingan Berat Agregat Halus dan Kasar

Perbandingan Berat Antara Agregat Halus dan Agregat Kasar


Nilai banding antara berat agregat halus dan agregat kasar diperlukan untuk memperoleh gradasi agregat campuran yang baik. Pada langkah ini dicari nilai banding antara berat agregat halus dan berat agregat campuran.

Penetapan dilakukan dengan memperhatikan besar butir maksimum agregat kasar, nilai slump, faktor air semen, dan daerah gradasi agregat halus. Berdasarkan data tersebut dan grafik di bawah ini, lalu diperoleh presentase berat agregat halus terhadap berat agregat campuran.

Perbandingan agregat halus dan kasar pada beton

Dengan data berat jenis agregat campuran dan kebutuhan air per m3 beton, maka berat beton dapat diperkirakan dengan bantuan grafik di bawah :

Selasa, 18 September 2012

Penetapan Agregat dan Kebutuhan Air pada Beton

1. Penetapan Besar Butir Maksimum Agregat pada perencanaan Beton

Penetapan besar butir agregat maksimum pada beton normal memiliki 3 pilihan, yaitu 40 mm, 20 mm, atau 10 mm.
Penetapan besar butir agregat maksimum dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan berikut:
  1. Ukuran maksimum butir agregat tidak boleh lebih besar dari 3/4 kali jarak bersih antar baja tulangan, atau antar berkas baja tulangan, atau antar tendon pra-tegang, atau selongsong.
  2. Ukuran maksimum butir agregat tidak boleh lebih besar dari 1/3 kali tebal plat.
  3. Ukuran maksimum butir agregat tidak boleh lebih besar dari 1/5 kali jarak terkecil antara bidang samping cetakan.
2. Perkiraan Kebutuhan Air pada perencanaan Beton

Jumlah air yang diperlukan per m3 beton, diperkirakan berdasarkan ukuran maksimum agregat, jenis agregat, dan slump yang diinginkan. (Lihat tabel).

Besar Ukuran max. Agregat (mm)   
Jenis Agregat   
Kebutuhan air per m3 beton (liter)   
slump (mm)
0-10
10 - 30
30 - 60
60 - 180
10
Alami
150
180
205
225
Batu Pecah
180
205
230
250
20
Alami
135
160
180
195
Batu Pecah
170
190
210
225
40
Alami
115
140
160
175
Batu Pecah
155
175
190
205

Keterangan : Dalam tabel di atas, apabila agregat halus dan agregat kasar yang dipakai dari jenis yang berbeda (alami dan pecahan), maka jumlah air yang diperkirakan, dapat dicari dengan rumus berikut:

A = 0,67 Ah + 0,33 Ak

Dengan :
A   = Jumlah air yang dibutuhkan (liter/m3)
Ah = Jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat halusnya.
Ak = Jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat kasarnya.

Minggu, 16 September 2012

Nilai Slump Pada Beton

nilai slump beton
Nilai slump adalah nilai yang diperoleh dari hasil uji slump dengan cara beton segar diisikan  ke dalam suatu corong baja berupa kerucut terpancung, kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar meleleh ke bawah.

Besar penurunan permukaan beton segar diukur, dan disebut nilai 'slump'. Makin besar nilai slump, maka beton segar makin encer dan ini berarti semakin mudah untuk dikerjakan.

Jumat, 14 September 2012

fas Maximum dan Fc' Minimum Beton pada Lingkungan Khusus

Agar beton yang yang diperoleh tidak cepat rusak, maka perlu ditetapkan nilai faktor air semen maksimum (f.a.s) dan kuat tekan karakteristik minimum (fc'min).

Beton yang akan mengalami pengaruh lingkungan khusus, maka nilai faktor air semen maksimum dan kuat tekan karakteristik minimum harus memenuhi tabel 1.1

Adapun beton yang akan mengalami lingkungan yang mengandung sulfat harus memenuhi syarat sesui pada tabel 1.2

Untuk memberi perlindungan baja terhadap korosi bisa dipakai tabel 1.3

Jumat, 07 September 2012

Penetapan Nilai Faktor Air Semen

Dalam perencanaan campuran adukan beton, nilai faktor air semen dapat anda tetapkan dengan salah satu cara dari 2 cara berikut :

A. Cara Pertama :
Berdasarkan jenis semen yang dipakai dan kuat tekan rata-rata perlu pada umur beton tertentu, nilai faktor air semen dapat ditetapkan dengan mengacu pada Grafik hubungan antara kuat tekan beton dan faktor air semen di atas.
Langkah penetapannya dapat dilakukan dengan cara berikut :
  1. Pada sumbu vertikal tetapkan nilai fcr', lalu tarik ke kanan sampai memotong kurva yang sesuai.
  2. Dari titik potong tersebut tariklah garis ke bawah, maka akan ditemukan nilai fas (faktor air semen) yang dicari.

Senin, 03 September 2012

Deviasi Standar pada Perhitungan Perencanaan Beton

Sample uji beton
Sample uji beton
Deviasi standar (S) adalah alat ukur tingkat mutu pelaksanaan pembuatan beton. Nilai S ini digunakan sebagai salah satu data masukan  pada Perencanaan Campuran Adukan Beton.

  1. Jika pelaksana tidak mempunyai data pengalaman hasil pengujian contoh beton pada masa lalu, maka nilai deviasi standar (S) tidak dapat dihitung.
  2. Jika pelaksana produsen beton mempunyai data pengalaman, maka menurut "Tata Cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung" (SK SNI 03-xxxx-2002) nilai deviasi standar (S) ditetapkan sebagai berikut :
Perhitungan nilai deviasi standar berdasarkan pengalaman lapangan boleh dilakukan jika :
Fasilitas produksi beton (pembuat beton) mempunyai catatan hasil uji, dengan syarat :
  1. Jenis bahan dasar beton serupa dengan yang akan dibuat.
  2. Kuat tekan beton yang disyaratkan pada kisaran 7 Mpa dari kuat tekan yang akan dibuat.
  3. Jumlah contoh minimum 30 bh berurutan atau 2 kelompok sample yang masing-masing berurutan dengan jumlah seluruhnya minimum 30 bh.
    Nilai deviasi standar dihitung dengan rumus :

    S   = deviasi standar (Mpa)
    fc'  = Kuat tekan masing-masing sample beton (Mpa)
    fcr = Kuat tekan rata-rata (Mpa)
    N  = Banyaknya nilai kuat tekan beton

Sabtu, 07 Juli 2012

Prinsip mendesain ruangan dalam bangunan

Sebelumnya perlu kita ketahui kenapa kita harus mengatur ruang-ruang yang ada dalam bangunan gedungSebuah bangunan dibuat dalam rangka untuk mengakomodasi segala kegiatan dari penghuni rumah/ bangunan. Kegiatan tersebut bisa jadi merupakan kegiatan bagi manusia, tapi tidak menutup kemungkinan bila kegiatan/ aktivitas tersebut dilakukan atau diperuntukkan bagi hewan, benda mati ataupun  mesin-mesin produksi.
Kegiatan yang berlangsung dalam sebuah bangunan bersifat heterogen, tergantung dari tingakat kerahasiaan, aturan yang berlaku, tingkat kenyamanan dll. Untuk memenuhinya maka ruang-ruang dalam bangunan perlu diatur supaya aktifitas yang berlangsung dalam bangunan tersebut dapat berjalan dengan optimal.


Untuk mengatur ruang-ruang dalam bangunan, yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan adalah :

Senin, 25 Juni 2012

Peralatan Pencampur Beton

Berikut ini adalah peralatan yang digunakan untuk mencampur beton (concrete batching and mixing).
concrete mixer
Concrete Mixer

Concrete Mixer (Pencampur Beton)

  • Alat ini prinsipnya terdiri atas beberapa buah silinder tegak yang dapat berputar terhadap poros memanjangnya, atau ada yang berporos miring.
  • Poros ini dapat diatur sedemikian rupa untuk memudahkan pemasukkan agregat dan pengeluaran beton yang sudah dicampur.
  • Di dalam silinder ini terdapat sejumlah dayung (paddle) yang akan mengaduk campuran agregat bila silinder tersebut berputar, akibat proses ini campuran beton menjadi merata dan dapat menghasilkan beton yang baik.
  • Kemudian air dimasukkan ke dalam silinder setelah agregat tercampur sempurna.
  • Volume campuran beton ditentukan oleh banyaknya silinder, yang biasanya memiliki kapasitas nominal 1/3 atau 1/4 volume silinder, dimana ruang sisanya diperlukan untuk proses pencampuran.
  • Perhitungan kapasitas produksi dari alat mixer ini dapat dihitung dengan rumus:
Qm =   60 (V) K
27 (c + m)

Minggu, 24 Juni 2012

Alat Berat pada Pekerjaan Beton

Peralatan pembetonan, secara garis besar dapat dibedakan sebagai berikut :


  1. Peralatan pengangkat dan pengangkut material beton (Concrete Material Handling  equipment).
  2. Peralatan pencampur beton (Concrete Batching and Mixing Plant).
  3. Peralatan untuk membawa campuran beton dalam penecoran (Concrete hauling).
  4. Concrete bucket dan pouring equipment.
  5. Pompa beton (Concrete Pump).

PERALATAN PENGANGKAT DAN PENGANGKUT MATERIAL BETON

alat berat pada pekerjaan beton
Tank Truck Untuk Mengangkut Semen

Sabtu, 23 Juni 2012

Management Alat Berat

alat berat
Berikut ini ringkasan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam management alat berat dalam pekerjaan teknik sipil .

1. PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. Peninjauan Lokasi Proyek

  1. Ploting data dan gambar rencana pada lokasi pekerjaan
  2. Survey dan pengukuran 
  3. Pengujian jenis material
  4. Survey dan pengujian kondisi infra struktur (Acces Road)
  5. Survey kondisi sosial masyarakat

Jumat, 22 Juni 2012

Efek Samping Pekerjaan Dewatering

Pekerjaan dewatering tidak sepenuhnya berjalan mulus tanpa akibat-akibat samping terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Dewatering kadang-kadang mengakibatkan settlement pada tanah sekitar, bahkan terkadang disertai dengan kerusakan struktur bangunan yang ada. Dalam praktek, hal ini jarang terjadi, tetapi hal ini berpotensi menimbulkan klaim dari pihak lain yang merasa dirugikan.

Dewatering dapat menyebabkan settlement karena:
  1. Tersedotnya partikel halus dari tanah oleh pompa yang digunakan (wellpoint atau well).
  2. Metode Open pumping yang kurang sesuai, sehingga terjadi proses boiling dan piping.
  3. Terjadi konsolidasi silt, clay atau loose sand akibat naiknya effective stress.
Untuk kasus nomor.1 dan nomor 2 masih bisa untuk di kontrol dengan suatu metode yang layak, tetapi yang terakhir dapat saja terjadi pada metode yang layak sekalipun.

Kamis, 21 Juni 2012

Dewatering untuk bangunan penutup sungai

Yang dimaksud dengan dewatering pada bangunan penutup sungai ini misalnya pada bangunan/ pekerjaan bendungan. Dalam melaksanakan pekerjaan bendungan biasanya membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup panjang (lama), terkadang bisa melalui beberapa musim.
Pekerjaan dewatering pada dasarnya, dilakukan pada musim kemarau, yaitu pada saat debit sungai terkecil, sehingga aka memperingan proses pekerjaan dewatering (pengeringan). Tetapi karena tuntutan pekerjaan dan schedule pelaksanaan, sering pekerjaan dewatering masih perlu dilakukan pada musim hujan, ketika debit  sungai sudah mulai membesar. Dalam hal ini cofferdam dibuat dalam dua tahap yang cukup untuk menanggulangi musim kemarau dengan debit kecil pada tahap awal, dan pada tahap berikutnya dibuat cofferdam yang lebih tinggi.

Bila selama tahap pertama pekerjaan dapat diselesaikan di atas muka air, maka cofferdam tahap kedua tidak perlu dibuat.

Cofferdam tahap I dipersiapkan pada debit sungai terkecil :

dewatering
Cofferdam tahap I

Rabu, 20 Juni 2012

Dewatering pada Bangunan di Tengah Sungai

Dewatering pada bangunan di tengah sungai termasuk dalam dewatering air permukaan karena pekerjaan yang akan dilakukan berada di bawah muka air permukaan. Salah satu bangunan yang bisa dijadikan study kasus adalah pilar pada jembatan.

dewatering
Struktur Pilar Jembatan
Setelah tiang pancang selesai dipancang dengan floating pile driver, sampai ke dasar sungai dengan menggunakan follower (penyambung pemancangan), maka daerah sekeliling struktur pilar dikurung dengan steel sheet pile, yang dipancang sebagai cofferdam.
Kemudian daerah yang terkurung tersebut dikeringkan dengan pompa.(sambil dipasang bracing).


dewatering
Cofferdam dengan menggunakan bracing


Sumber: METODE KONSTRUKSI DEWATERING oleh ASIYANTO

Selasa, 19 Juni 2012

Dewatering Bangunan Pada Sungai

dewatering air permukaan
Pada kasus dewatering air permukaan kali ini akan digunakan pada Bendung.
Untuk bangunan seperti ini, pelaksanaan tahap pertamanya yang ditetapkan adalah bagian pintu bilas, sekaligus pintu intake, dan tembok tepi. Untuk menghemat waktu, maka proses dewatering diprioritaskan cukup bagian bangunan di atas elevasi muka air saja. Bagian di atasnya dapat dikerjakan setelah pekerjaan yang terganggu oleh air selesai.


Dengan demikian cofferdam yang harus dipasang pada tahap pertama adalah pada bagian ini.

cofferdam untuk dewatering
Cofferdam tahap 1

Setelah pemasangan cofferdam selesai, dilakukanlah pengeringan dengan open pumping, airnya dibuang ke saluran. Untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan, maka pekerjaan yang menjadi prioritas diselesaikan cukup sampai elevasi di atas air permukaan yang ada. Dengan demikian bila bangunan telah dapat

Senin, 18 Juni 2012

Dewatering Bangunan pada Saluran

Yang termasuk bangunan pada saluran misalnya disini adalah Pasangan talud saluran. Untuk pekerjaan dewatering pada pasangan talud saluran yang harus kita lakukan adalah :

dewatering air permukaan
Pasangan Talud

    dewatering air permukaan
  1. Langkah pertama adalah memasang cofferdam sederhana dengan menggunakan trucuk yang ditancapkan pada dua sisi mengelilingi daerah yang akan dikeringkan untuk pembangunan pasangan talud. Kemudian dilapisi dengan lembaran anyaman bambu dan bagian tengahnya diisi dengan tanah lempung (clay).
  2. Air di daerah yang dikurung dipompa keluar untuk mengeringkan daerah yang akan dipasangi talud. Untuk menghemat waktu pengeringan, pasangan talud hanya dilkerjakan cukup di bawah elevasi muka air, sedangkan sisanya keatas dapat dikerjakan tanpa menggunakan cofferdam.
  3. Setelah pasangan talud selesai (sampai elevasi di atas muka air), cofferdam dipindah ke daerah sebelahnya yang akan dikeringkan, dengan cara yang sama. Begitu seterusnya sampai seluruh panjang rencana talud selesai.

Sabtu, 16 Juni 2012

Dewatering Air Permukaan

dewatering

Pekerjaan Sipil yang terletak di atas muka air tanah , terkadang juga memerlukan pekerjaan dewatering, bila bangunan tersebut terletak di bawah muka air tanah, seperti muka air sungai, danau atau laut. (Bangunan tersebut dapat berupa bangunan di sepanjang saluran yang sudah berfungsi, bangunan bawah dari jembatan, bangunan intake, baik di sungai maupun di laut dll)

Pada umumnya pekerjaan dewatering untuk bangunan di bawah muka air permukaan menggunakan sistem open pumping, dengan dibantu oleh cofferdam atau kistdam sebagai penahan air. Tetapi untuk bangunan di sepanjang saluran yang sudah berfungsi, biasanya dilakukan pada saat masa pengeringan. Yaitu masa tanaman tidak memerlukan air, sehingga air saluran dapat dikeringkan dengan menutup pintu air yang ada. Dengan demikian  pengerjaan bangunan dapat dilaksanakan seperti pada bangunan biasa yang tidak terganggu oleh air.

Jumat, 15 Juni 2012

Perencanaan Pondasi

Pondasi
Untuk dapat menentukan jenis pondasi dan ukuran pondasi yang akan dipakai kita harus mengetahui beban yang akan didukung oleh pondasi. Untuk itu kita akan menghitung beban bangunan di atas pondasi secara kasar.

Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, beban hidup untuk bangunan :
  • Rumah tinggal = 200 kg/m2
  • Perkantoran, pertokoan dan ruang kelas = 250 kg/m2
  • Berat jenis beton bertulang = 2400 kg/m3
  • Berat jenis pasangan bata = 1700 kg/m3
  • Berat jenis kayu = 1000 kg/m3



Kamis, 14 Juni 2012

Pondasi Tiang Pancang

pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.

Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan pemukulan sehingga dapat menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya cara pemancangan pondasi ini menjadi permasalahan tersendiri pada lingkungan sekitar.

Permasalahan lain adalah cara membawa diesel hammer kelokasi pemancangan harus menggunakan truk tronton yang memiliki crane. Crane berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan. Namun saat ini sudah ada alat pancang yang menggunakan system hidraulik hammer dengan berat 3 – 7 ton.

Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah mencapai tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tidak lebih dari 2 cm.

Pondasi Strauss Pile atau Bored Pile

Pondasi strauss pile ini termasuk kategori pondasi dangkal. Pondasi jenis ini biasanya digunakan pada bangunan yang bebannya tidak terlalu berat, misalnya untuk rumah tinggal atau bangunan lain yang memiliki bentang antar kolom tidak panjang.

Pondasi strauss pile
Strauss Pile
Cara kerja pemasangan pondasi ini adalah dengan mengebor tanah berdiameter sesuai perhitungan struktur diameter pondasi. Setelah itu digunakan cassing dari pipa PVC yang di cor sambil diangkat cassing-nya. Cassing digunakan pada tanah lembek dan berair. Jika tanah keras dan tidak berair, pondasi dapat langsung di cor tanpa cassing.

Kedalaman pondasi ini dapat mencapai 5 meter dengan mengunakan besi tulangan sepanjang dalamnya pondasi. Biasanya ukuran pondasi yang sering dipakai adalah diameter 20 cm, 30 cm, dan 40 cm, sesuai dengan tersedianya mata bor. Seperti layaknya pondasi tiang, maka pondasi strauss ini ditumpu pada dudukan beton (pile cap). Fungsi dudukan beton adalah mengikatkan tulangan pondasi pada kolom dan sloof. Selain itu fungsinya adalah untuk transfer tekanan beban di atasnya.

Rabu, 13 Juni 2012

Jenis-Jenis Pondasi

1. Pondasi Batu Kali

pondasi batu kali

Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya.
Kebutuhan bahan baku untuk pondasi ini adalah :
- Batu belah (batu kali/guning)
- Pasir pasang
- Semen PC (abu-abu).

Selasa, 12 Juni 2012

Cara Menentukan Jenis Pondasi

Dalam pemilihan bentuk pondasi dan jenis pondasi yang memadahi, perlu diperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan pondasi tersebut. Hal ini disebabkan tidak semua jenis pondasi dapat dilaksanakan di semua tempat.(Misal penggunaan pondasi tiang pancang pada daerah padat penduduk tentu tidak tepat meskipun secara teknis telah memenuhi syarat).

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pondasi :

  • Kondisi tanah yang akan dipasangi pondasi.
  • Batasan-batasan akibat konstruksi di atas pondasi (superstructure).
  • Faktor lingkungan.
  • waktu pekerjaan pondasi
  • Biaya pengerjaan pondasi
  • Ketersediaan material pembuatan pondasi di daerah tersebut.

Senin, 11 Juni 2012

Pondasi

Pondasi adalah struktur bangunan bagian bawah yang berfungsi meneruskan gaya dari segala arah bangunan di atasnya ke tanah. Dengan demikian pembangunan pondasi harus dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat pondasi itu sendiri, beban-beban berguna, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain.
Adanya penurunan pondasi setempat atau secara merata melebihi batas tertentu akan menyebabkan rusaknya bangunan atau menimbulkan patahan pada beton. Oleh karena itu penggalian tanah untuk pondasi sebaiknya harus mencapai tanah keras.

Secara umum terdapat dua macam pondasi, Yaitu:
  1. Pondasi Dangkal : dipakai untuk bangunan bertanah keras atau bangunan-bangunan sederhana. 
  2. Pondasi Dalam : dipakai untuk bangunan bertanah lembek, bangunan berbentang lebar (memiliki jarak kolom lebih dari 6 meter), dan bangunan bertingkat.

Jumat, 08 Juni 2012

Tunnel Dewatering

Pembuatan terowongan (Tunnel) merupakan pekerjaan yang memiliki karakteristik unik, yang harus mempertimbangkan pengendalian air tanah. Problem dewatering baru timbul, bila letak terowongan berada di bawah muka air tanah (ground water level).
Bila tanah di sekitar tunnel cukup kohesif atau well graded maka air tanah mudah dikendalikan, tapi bila tanah di sekitar tunnel terdiri dari uniform fine sand atau silty sand maka rembesan air yang kecil pun dapat menyebabkan keruntuhan tanah.
Untuk itu perlu extra pada pekerjaan dewatering. Beberapa metode dewatering yang dapat digunakan pada tunnel adalah:

  1. Dewatering dengan Predrainage
  2. Dewatering dengan Tekanan Udara (Compressed Air)
  3. Dewatering dengan Pembekuan (Freezing)
  4. Dewatering dengan Grouting
  5. Dewatering dengan Saluran (Subdrainage)
Mari kita bahas satu-persatu metode dewatering di atas.

Tips Mengatasi Masalah Dinding Rumah

Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa membantu anda dalam memelihara / merawat rumah.

Tips Mengatasi Bekas Bobokan di Dinding

Bila anda akan melakukan pekerjaan yang bisa membuat dinding tembok anda menjadi rusak, misalnya pekerjaan instalasi listrik atau anda ingin memasang AC pada ruang kerja anda yang mengharuskan anda untuk membobok dinding / tembok anda. Tentu sayang bila perbaikan tembok bekas bobokan menimbulkan cacat/bekas yang masih nampak yang mengganggu pemandangan di ruang anda. Untuk mengatasi hal tersebut terjadi, anda bisa melakukan tips berikut:
  1. Pertama-tama tutuplah dinding yang dibobok dengan acian
  2. Setelah mengering, acian diamplas hingga halus dan rata
  3. Kemudian dicat menggunakan cat besi atau cat kayu warna putih
  4. Setelah kering, cat dengan cat tembok dengan warna cat yang sama sebanyak 2-3 kali.
Maka bekas bobokan di dinding/ tembok anda akan hilang.

Kamis, 07 Juni 2012

Masalah Sipil yang Berkaitan dengan Rembesan

Berikut ini beberapa kendala atau masalah yang sering timbul pada bangunan-bangunan sipil yang disebabkan oleh rembesan air.

  1. Rembesan melalui bendungan / dam atau tanggul.

    teknik sipil bangunan air
    Rembesan melalui tanggul
  2. Gaya angkat pada bendung mempengaruhi stabilitas.

    teknik sipil bangunan air
    Uplift Force
  3. Rembesan pada Cover dam

    teknik sipil bangunan air
    Cover DAM
  4. Pengendalian rembesan bahan limbah cair

  5. Pengaruh rembesan pada proses Konsolidasi tanah.

Rabu, 06 Juni 2012

Dewatering Cost

Biaya dewatering sangat bervariasi, tergantung dari berbagai faktor:
  • Kondisi tanah dan air tanah
  • Metode dewatering yang digunakan 
  • Ukuran dan dalamnya galian tunnel (untuk tunnel dewatering)
  • Lamanya metode pengeringan(dewatering) yang diperlukan  (Untuk dewatering dengan pompa)
  • Upah tenaga dan aturan tenaga kerja setempat
  • Tersedianya peralatan dewatering
  • Tersedianya tenaga listrik
Di dalam estimasi biaya dewatering, biasanya dikaitkan dengan lamanya periode pengeringan yang diperlukan. Oleh karena itu keterlambatan pekerjaan yang berkaitan dengan dewatering akan mempengaruhi naiknya biaya dewatering.

Selasa, 05 Juni 2012

Peralatan Untuk Pekerjaan Dewatering

Untuk pekerjaan dewatering, alat utama yang digunakan adalah pompa, sedangkan alat yang lain bersifat melengkapi saja.
Berikut ini adalah alat-alat yang dibutuhkan saat melakukan pekerjaan dewatering :

Open Pumping Dewatering

Peralatan yang diperlukan hanya pompa saja. Bila pompa yang digunakan adalah pompa listrik, maka perlu juga disediakan generator (bila tidak tersedia sumber listrik PLN)

Predrainage Dewatering

Untuk sistem well (jarak titik lebih dari 5 meter), peralatan yang diperlukan adalah :
  • Alat bor tanah, macamnya adalah :
  1. Jetting, yaitu untuk well diameter 600 mm, dengan kedalaman 30 m, dan tanah berupa pasir.
  2. Self Jetting, yaitu untuk well diameter 200 mm, dengan kedalaman yang dangkal, dan tanah berupa pasir.
  3. Hole Puncher, untuk lapisan tanah yang sulit ditembus dan memiliki kemampuan bor yang lebih dalam.
  4. Pipa Casing dengan Screen, alat ini biasanya dipasang bersama pada saat pengeboran. (misal dengan hole puncher).
  5. Pompa Submarsible, diletakkan dalam casing yang ada.
  6. Generator Listrik untuk melayani pompa submarsible.

Senin, 04 Juni 2012

Prinsip Perhitungan Struktur menggunakan Komputer

Komputer bisa menjadi alat bantu yang handal untuk melakukan perhitungan struktur. Namun untuk menggunakan software komputer kita harus :
  • Paham asumsi-asumsi dasar analisis

  • paham perilaku struktur yang sebenarnya

Teknik memahami perilaku struktur :
  1. Observasi Fisik dan hasil uji
  2. Mempelajari Asumsi dasar
  3. Mempelajari dasar matematis model
  4. Study Parametris
  5. Memakai model sederhana
  • Mampu membuat model struktur dan validasi hasilnya.

Minggu, 03 Juni 2012

Metode Cut Off dengan Slurry Trenches

Dewatering dengan metode Cut Off bisa juga menggunakan Slurry Trenches, Slurry Trenches ini sering digunakan untuk :
  • Untuk Construction Dewatering
 dewatering dengan Slurry trenches
  • Untuk Penjagaan polusi terhadap air tanah
 dewatering dengan Slurry trenches
  • Untuk Pengendalian seepage pada dam/tanggul

Sabtu, 02 Juni 2012

Tips Memilih Bahan Material Bangunan

Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan anda dalam memilih material bahan bangunan bagi rumah anda :

1. Pasir

Pasir harus bersih dari kandungan lumpur karena berpengaruh pada konstruksi bangunan dan mengakibatkan pemborosan pemakaian semen pada saat pengecoran beton.

2. Besi Beton

Untuk mendapatkan kekuatan struktur yang baik, kita harus menggunakan besi beton dengan kualitas yang baik pula. Namun  bila dana yang dimiliki tidak mencukupi, maka dapat pula menggunakan besi beton dengan kualitas menengah

Jumat, 01 Juni 2012

Metode Cut Off dengan Secant Piles

Dewatering dengan Metode Cut Off dapat dilakukan dengan menggunakan Secant Piles, yaitu tiang yang saling bepotongan sehingga membentuk dinding yang rapat.
Prosesnya sama dengan diaphragm wall, tetapi materialnya menggunakan tiang beton bertulang dan tiang dari semen bentonite, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
  • Di titik yang telah ditetapkan, tanah di bor sedalam desain, kemudian di cor semen bentonite.
  • Di sebelahnya, sesuai dengan arah (line) diaphragm wall yang direncanakan, di bor lagi sedalam desain, dengan jarak as lebih kecil dari 2x diameter lubang, kemudian di cor semen bentonite. Begitu seterusnya hingga seluruh line diaphragm wall dicapai.
Metode dewatering Cut Off dengan Secant Piles
Tiang Bentonite

Rabu, 30 Mei 2012

Concrete Diaphragm Wall pada Metode Cut Off

Diaphragm Wall ini dibuat dari beton yang dicor di dalam tanah membentuk dinding yang dapat berfungsi sebagai cut off dewatering dan sebagai struktur penahan tanah. Pada proses penggalian tanah (basement). Metode pelaksanaan diaphragm wall secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • Dibuat guide wall dari beton sepanjang diaphragm wall sebagai pedoman penggalian dan sekaligus difungsikan sebagai lantai kerja (beton bertulang).
Concrete Diaphragm Wall pada Metode Cut Off
GUIDE WALL

Selasa, 29 Mei 2012

Metode Dewatering Cut Off

Pada metode dewatering cut off ini aliran air tanah dipotong dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan:
  1. Steel Sheet Pile
  2. Concrete diaphragm wall
  3. Secant piles
  4. Slurry Trenches (tidak dapat berfungsi sebagai penahan tanah)
Metode Dewatering Cut Off
Potongan Metode Cut Off
Metode Dewatering Cut Off
Tampak Atas Metode Cut Off

Minggu, 27 Mei 2012

Metode Dewatering PREDRAINAGE

Pada Metode Dewatering ini muka air tanah (water table) diturunkan terlebih dulu sebelum penggalian dimulai, dengan menggunakan wells, wellpoints.

Metode Dewatering predrainage
Potongan Metode dewatering PREDRAINAGE
Metode Dewatering predrainage
Tampak Atas Metode dewatering PREDRAINAGE 

Sabtu, 26 Mei 2012

Metode Dewatering OPEN PUMPING

Pada metode dewatering ini air tanah dibiarkan mengalir ke dalam lubang galian, kemudian dipompa keluar melalui sumur/ selokan penampung di dasar galian.
Metode Dewatering OPEN PUMPING
Gambar Potongan
Metode Dewatering OPEN PUMPING
Tampak Atas

Jumat, 25 Mei 2012

Metode Dewatering pada Pekerjaan SIPIL

Metode Dewatering pada pekerjaan SIPIL
Metode Dewatering pada pekerjaan SIPIL
Dalam melaksanakan Dewatering pada pekerjaan sipil dapat menggunakan beberapa metode yang telah banyak digunakan pada proyek-proyek bangunan sipil. Metode dewatering selalu berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Seiring perkembangan teknologi, maka cara-cara dewatering pun ikut berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi. Secara mendasar ada empat metode dewatering, supaya dapat mengontrol air tanah pada proses pelaksanaan proyek konstruksi. Metode dewatering tersebut adalah:

Kamis, 24 Mei 2012

Dewatering pada Pekerjaan Sipil

pekerjaan sipil dewatering
Horzontal Dewatering
Dewatering (pekerjaan pengeringan) adalah pekerjaan sipil yang bertujuan untuk dapat mengendalikan air (air tanah/permukaan) agar tidak mengganggu/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, terutama untuk pelaksanaan bagian struktur yang berada dalam tanah dan di bawah muka air tanah.

Rabu, 23 Mei 2012

Prosedur Mengurus IMB Bukan Bangunan Rumah Tinggal

Berikut Prosedur yang harus dilewati untuk mengurus IMB untuk Bukan Bangunan Rumah Tinggal

  1. Fotokopi KTP (1 lbr)
  2. Fotokopi Surat-surat tanah (1 set). Pilih salah satu :
    • Sertifikat tanah
    • Surat keputusan pemberian hak penggunaan atas tanah
    • Fatwa tanah
    • Surat keputusan walikota untuk penampungan sementara
    • Surat persetujuan/penunjukan gubernur untuk bangunan bersertifikat sementara, bangunan di atas prasarana, bangunan di atas air atau bangunan khusus.

Selasa, 22 Mei 2012

Tip Memilih Lokasi Rumah yang Tepat

Berikut ini adalah beberapa tip yang bisa anda gunakan sebagai pedoman memilih lokasi Rumah tinggal atau Properti yang tepat, antara lain:

  1. Sebaiknya anda mendatangi Dinas Tata Kota untuk mengetahui daerah mana saja yang akan berkembang dalam jangka 10 tahun mendatang, dan juga untuk mengetahui peruntukan wilayah perumahan.
  2. Pertimbangkan Akses dari jalan raya.
  3. Pertimbangkan suasana lingkungan sekitar, apakah baik untuk kehidupan dan pertumbuhan anak-anak
  4. Usahakan membangun rumah yang menghadap timur atau barat, sesuai dengan matahari terbit atau matahari tenggelam, agar rumah cukup mendapatkan sinar matahari.

Prosedur Mengurus IMB

Dimana Tempat Mengurus IMB

Pengurusan IMB dapat dilakukan di Dinas Perizinan Propinsi setempat atau di Sub Dinas Pengawasan Pembangunan wilayah Kota. Anda dapat menanyakan pada bagian informasi atau melihat bagan mekanisme pengurusan IMB untuk mengetahui loket khusus pelayanan IMB.
Dinas perizinan sendiri merupakan tempat melaksanakan pelayanan perizinan, pengelolaan data, pengembangan kinerja dan pengaduan dalam pemerintah kota setempat.

Hal-hal Yang Harus dipersiapkan untuk Mengurus IMB Bangunan Baru

Senin, 21 Mei 2012

Hal Penting Sebelum Mengajukan IMB

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam proses permohonan IMB.
1. Sebelum anda mengurus IMB sebaiknya melaksanakan konsultasi atau advice planning mengenai kekuatan struktur bangunan, daya dukung tanah, konstruksi bangunan, GSB (Garis Sempadan Bangunan), GSJ (Garis Sempadan Jalan), KDB dan KLB sesuai dengan rencana kota, rancangan arsitektur bangunan, lokasi bangunan (jika di lingkungan khusus seperti dekat dengan bandara, di daerah aliran sungai, daerah banjir, dekat jaringan umum kota), dan peruntukan lahan, konsultasi dapat dilakukan dengan orang yang kompeten di bidang konstruksi atau di bagian perizinan IMB.

Daftar Istilah Teknik Sipil

1. IMB (Izin Mendirikan Bangunan) = Izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan membangun yang dapat diterbitkan apabila rencana bangunan dinilai telah sesuai dengan ketentuan yang meliputi aspek pertanahan, aspek planologis (perencanaan), aspek teknis, aspek kesehatan, aspek kenyamanan dan aspek lingkungan.
IMB berlaku pula untuk bangunan rumah tinggal lama, yaitu bangunan rumah yang keberadaannya secara fisik telah lama berdiri tanpa, atau belum ber-IMB.
Selain untuk rumah tinggal, IMB berlaku pula untuk bangunan-bangunan dengan fungsi lain, seperti gedung perkantoran, gedung industri, dan bangunan fasilitas umum.

Minggu, 13 Mei 2012

Tips Ringan Masalah Rumah


Mengatasi Bekas Bobokan di Dinding
Dinding yang sudah diplester dan dicat terkadang harus dibobok untuk keperluan mendadak, misalnya instalasi listrik dan pemasangan AC. Akibatnya dinding pun terlihat bergelombang. Jangan khawatir, ada cara praktis untuk mengatasinya. Pertama-tama tutuplah dinding yang dibobok dengan acian. Setelah mengering, acian diamplas hingga halus dan rata, kemudian dicat menggunakan cat besi atau cat kayu warna putih. Setelah kering, cat dengan cat tembok dengan warna cat yang sama sebanyak 2-3 kali.
Mengatasi Dinding Kamar Mandi Lembab
Sering sekali dinding kamar mandi lembap sehingga tembus ke bagian luar kamar mandi. Kualitas adukan atau spesi penyusun dinding yang jelek bisa jadi penyebabnya. Lapisan spesi yang kedap air merupakan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 2. Lapisi dinding kamar mandi Anda dengan bahan kedap air, misalnya keramik sampai ketinggian minimal 1,6 m.

Sabtu, 25 Februari 2012

CARA MENGHITUNG KAPASITAS RESERVOAR

berasal dari bahasa Perancis (reservoa:) yang berarti tempat penampungan (persediaan) air. Istilah ini tentunya sangat akrab di PDAM, baik itu ground reservoar (di tanah) atau elevated reservoar (menara). Kegunaan reservoar adalah untuk menampung air pada saat pemakaian di bawah rata-rata dari debit yang dialirkan IPA dan pada saat jam-jam puncak air yang telah tertampung tadi akan dialirkan ke pelanggan. 

Perlukah ukuran Reservoar? Sadar atau tidak sadar seringkali kita melupakan betapa pentingnya ukuran Reservoar. Ketika pelanggan berteriak ”kami tidak kebagian air”, dengan mudahnya kita menyebutkan ”tambah pompa atau naikkan pompa !” untuk menambah pompa distribusi atau ”operasikan pompa intake lebih lama lagi !” Padahal ketika kedua solusi di atas telah dilakukan kemudian kita bingung lagi, ”lha kok air di reservoar habis ya??”. Sementara kemampuan IPA cukup.  ”Tanya kenapa ??”