Penetapan besar butir agregat maksimum pada beton normal memiliki 3 pilihan, yaitu 40 mm, 20 mm, atau 10 mm.
Penetapan besar butir agregat maksimum dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan berikut:
- Ukuran maksimum butir agregat tidak boleh lebih besar dari 3/4 kali jarak bersih antar baja tulangan, atau antar berkas baja tulangan, atau antar tendon pra-tegang, atau selongsong.
- Ukuran maksimum butir agregat tidak boleh lebih besar dari 1/3 kali tebal plat.
- Ukuran maksimum butir agregat tidak boleh lebih besar dari 1/5 kali jarak terkecil antara bidang samping cetakan.
2. Perkiraan Kebutuhan Air pada perencanaan Beton
Jumlah air yang diperlukan per m3 beton, diperkirakan berdasarkan ukuran maksimum agregat, jenis agregat, dan slump yang diinginkan. (Lihat tabel).
Besar Ukuran max. Agregat (mm)
|
Jenis Agregat
|
Kebutuhan air per m3 beton (liter)
| |||
---|---|---|---|---|---|
slump (mm)
| |||||
0-10
|
10 - 30
|
30 - 60
|
60 - 180
| ||
10
|
Alami
|
150
|
180
|
205
|
225
|
Batu Pecah
|
180
|
205
|
230
|
250
| |
20
|
Alami
|
135
|
160
|
180
|
195
|
Batu Pecah
|
170
|
190
|
210
|
225
| |
40
|
Alami
|
115
|
140
|
160
|
175
|
Batu Pecah
|
155
|
175
|
190
|
205
|
A = 0,67 Ah + 0,33 Ak
Dengan :
A = Jumlah air yang dibutuhkan (liter/m3)
Ah = Jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat halusnya.
Ak = Jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat kasarnya.
Terima Kasih sudah berbagi pengetahuannya..
BalasHapusSalam KEnal yah Mas Wahyu..
BalasHapusRUMAH JAWA JOGJA menyediakan rumah dijual murah, harga mulai dari 20 jutaan. Bisa dibongkar dan dipasang kembali dengan mudah dan cepat. Melayani pengiriman luar kota.
BalasHapusmaaf mau tanya ini sumbernya dari mana ya ?
BalasHapusagar dapat dipelajari lebih lanjut